Dahulu sebelum bisa membaca kitab suci Al-Qur'an, saya diwajibkan untuk bisa atau khatam dari jilid 1 sampai jilid 6 terlebih dahulu. Saya diajar oleh para guru ustadz dan ustadzah yang baik dan sabar. Dahulu untuk mengaji setara TPA/TPQ kami hanya diwajibkan membayar iuran rutin bulanan dengan kartu hijau. Kartu hijau ini digunakan sebagai mediator atau alat "keren" pembayaran.
Setelah jilid 6 tamat, artinya fase Iqra' telah selesai dan berhasil dilewati. Namun para guru tidak langsung memberikan kesempatan kami untuk belajar membaca Al-Qur'an atau pun Juz'amma. Juz'amma adalah kumpulan dari surat-surat pendek yang terdapat didalam Al-Qur'an. Juz'amma biasanya berisi beberapa atau puluhan surat-surat pendek yang terdapat pada akhir surat didalam Juzz Al-Qur'an. Mungkin bagi anda yang masih baru ingin belajar atau menekuni Al-Qur'an ada beberapa istilah yang harus dipahami terlebih dahulu, seperti : juzz, no.surat, iqra', juzz'amma, dsb.
Para guru mengajarkan sedikit demi sedikit dari awal surat, yaitu surat ke-1 didalam Al-Qur'an mulai dari surat Al-Fatikhah, kemudian membaca surat ke-2 yaitu surat Al-Baqarah ayat demi ayat. Kartu prestasi pun mulai dikantongi oleh para santri yang telah berhasil melalui fase atau tahap Iqra' (jilid 1 sampai jilid 6 tadi). Biasanya para ustadz atau ustadzah yang baik akan memberikan nilai dengan satuan C-,C,C+,B-,B,B+,A-,A, dan A+. Dahulu biasanya saya sering mendapatkan nilai prestasi B, B+ atau A setiap para guru mengajari saya membaca Al-Qur'an. hehee "Alhamdulillah tak lupa kami panjatkan..."
Saat inilah para guru mulai mengajarkan pondasi belajar Al-Qur'an, yaitu Ilmu Tajwid. Tajwid adalah pondasi bagi para santri untuk bisa membaca Al-Qur'an secara baik dan benar serta tartil. Apabila ilmu tajwid ini telah berhasil teman-teman kuasai, maka secara otomatis alunan murrotal atau nada bacaan mengalir dengan sendirinya tanpa mengganggu hukum bacaan yang harus dilafadzkan dengan benar. Itulah hebatnya ilmu tajwid. Kuncinya adalah dengan belajar dan sering berlatih. Berlatih disini adalah rajin membaca kitab suci Al-Qur'an.
Didalam ilmu tajwid terdapat tanda waqaf, washal, bacaan mad, qalqalah, lamjalalah, idzhar, ikhfa' dsb yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu disini. Singkat cerita penulis adalah salah satu juara murrotal tahun 2001 se-Kabupaten. Penulis pernah meraih juara 2 lomba murrotal tingkat kabupaten saat usia kurang lebih 11 tahun. "Alhamdulillah tak lupa kami panjatkan..."
Itulah rahasia dibalik Ilmu Tajwid. Mungkin penulis bisa menjadi juara juga karena ilmu tajwid yang dahulu diajarkan oleh para ustadz/ustadzah. Semoga artikel ini bisa menjadi bermanfaat dan menggugah "orang-orang beriman" untuk tetap rajin dan taat membaca Al-Qur'an, serta memperdalam ilmu tajwid sebagai pondasi membaca Al-Qur'an. Sekian
Posted by 20.33.00 and have
0
komentar
, Published at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar